oleh : Tiara Aprilia
Minuman berkarbonasi atau yang lebih dikenal dengan softdrink merupakan minuman yang
memiliki sensasi menyegarkan. Minuman ini sangat mudah ditemukan di
supermarket, minimarket, restoran, maupun di toko-toko kecil dengan berbagai
merk, diantaranya : Coca-Cola, Sprite, Fanta, 7up dan Big Cola. Minuman ini
umumnya dinikmati oleh berbagai kalangan anak-anak sampai dengan orang dewasa.
Di indonesia, negara yang memiliki iklim tropis, minuman ini dicari pada siang
hari ketika rasa dahaga mereka memuncak. Bahkan saat ini softdrink banyak menjadi minuman favorit anak-anak setelah mereka
makan, sehingga posisinya menggantikan air mineral yang sangat penting bagi
tubuh.
Air mengisi 60%
dari tubuh kita , air berperan penting dalam proses metabolisme serta menujang
kerja berbagai sistem organ dalam tubuh. Seseorang disarankan untuk meminum air
minimal 1,5-2L setiap harinya agak homeostasis tubuhnya berjalan baik, sehingga
kandungan air yang masuk ke dalam tubuh kita bersifat sangat penting untuk
diperhatikan. Softdrink mengandung
berbagai bahan kimia, yaitu :
1.
Air
yang merupakan komponen utama softdrink.
2.
CO2
yang mengahsilkan rasa masam, “krenyes”, dan “menggelitik” di kerongkongan.
3.
Gula/pemanis
buatan : sukrosa, HFCS ( High Fructose Corn Syrup), sakarin, ataupun siklamat.
4.
Kafein
berkadar cukup tinggi sehingg tidak direkomendasikan bagi mereka yang
hipertensi dan berpotensi serangan jantung.
5.
Zat
pengawet, umumnya diawetkan dengan sodium benzoat yang aman sebagai bahan
pangan namun memiliki batas maksimal.
6.
Zat
pewarna yang alamiah dan sintetis : karamel, karmosin, dan tartrazin.
7.
Rasa
buatan.
Kandungan kimianya yang paling berbahaya dari softdrink adalah kafein , zat pengawet, dan zat pewarna. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa softdrink sangat berpotensi
membahayakan bagi organ tubuh kita, diantaranya : membahayakan ginjal ketika
posisi softdrink menggantikan air
mineral sedangkan fungsinya tidak dapat tergantikan, meningkatkan resiko
diabetes dikarenakan kadar gula yang tinggi ( jika terkena penyakit ini dapat
menyebabkan komplikasi penyakit lainnya ), meningkatkan resiko obesitas yang
disebabkan oleh tingginya kalori pada softdrink, meningkatkan resiko
osteoporosis dan kerusakan gigi, meningkatkan resiko kanker pankreas, serta
meningkatkan ketergantungan pada kafein.
Sangat disarankan untuk merubah pola menghilangkan kebiasaan meminum softdrink ketika dahaga datang dan
menggantinya dengan air mineral yang sangat bermanfaat bagi kelangsungan kerja
metabolisme tubuh dan merubah minuman favorit menjadi minuman yang menyehatkan
bagi tubuh seperti susu sapi, susu kedelai, jus buah, teh hitam, teh hijau,
ataupun yogurht. Dengan mengenali apa yang kita makan dan minum tentu kita akan
lebih berhati-hati menjaga tubuh tetap prima agar siap menghadapi berbagai
tantangan yang akan mengantarkan kita menggapai cita-cita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar