Selasa, 05 Juni 2012

POLEMIK KEAGRARISAN INDONESIA DALAM KEMISKINAN

Oleh : Vuzia Harrakie
 Sebagai negara agraris , Indonesia memiliki peran dalam kekayaannya.  Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia yang mempunyai 17.508 pulau. Yang terbentang antara 6° garis LU  - 11° LS dan dari 97° - 141° BT. Serta memiliki luas daratan sekitar 192.257.000 ha. Ironisnya, kekayaan sumber daya alam yang dimiliki oleh negara Indonesia bertolak belakang dengan keadaan sosial dan banyaknya permasalahan yang sedang dialami oleh negara Indonesia. Salah satunya adalah kebutuhan pangan beras penduduk Indonesia.

Seperti yang telah kita ketahui bahwa beras merupakan salah satu makanan pokok masyarakat Indonesia. Lebih dari 95% penduduk Indonesia mengkonsumsi beras, karena hampir setengah dari luas daratan Indonesia adalah sawah. Tetapi apa yang menjadi permasalahannya?

Dalam berbagai aspek, pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai usaha yang mencanangkan kesejahteraan rakyat Indonesia termasuk dari segi pangan. Kebutuhan pangan setiap tahunnya meningkat seiring dengan pertambahan jumlah penduduk indonesia. Sehingga pemerintah tidak hanya mengandalkan  produksi pangan dalam negeri saja tetapi melakukan impor beras demi terpenuhinya kebutuhan pangan rakyat Indonesia serta tidak adanya rakyat yang kekurangan.  Bagaimana dengan fakta yang terjadi saat ini ?
                                      
Dalam beberapa tahun terakhir ini, laju peningkatan produksi pangan cenderung mengalami kenaikan. Dari data yang didapat, Indonesia mengalami peningkatan jumlah produksi yang cukup signifikan. Berikut adalah tabel data produksi pangan beras setiap tahunnya

NO
TAHUN
PRODUKSI (KILOTON)
1
2005
34,120
2
2006
34,600
3
2007
36,970
4
2008
40,34
5
2009
40,656
6
2010
42,43
7
2011
41,32
Sumber : BPS dan The Rice Report
Tetapi jika dilihat dari progress kemiskinan yang terjadi, terlihat bahwa kenaikan produksi pangan tidak dapat menjamin menurunkan angka kemiskinan yang terjadi. Hal ini terlihat dari grafik kemiskinan yang dinamis. Penurunan angka kemiskinan tidak dipengaruhi oleh kenaikan jumlah produksi pangan. Berikut adalah tabel jumlah kemiskinan setiap tahunnya.

No
TAHUN
JUMLAH PENDUDUK MISKIN (Juta)
1
2005
35,1
2
2006
39,5
3
2007
37,2
4
2008
35,0
5
2009
32,5
6
2010
31,0
Sumber : Badan Pusat Statistik Indonesia

Dari data di atas, terlihat bahwa kenaikan produksi pangan yang terjadi tidak dapat menyelesaikan kemiskinan di Indonesia. Semakin bertambahnya jumlah penduduk di Indonesia, semakin bertambah pula kebutuhan produksi pangan yang tikak menjamin menyelesaikan permasalahan kemiskinan yang terjadi.
Hal inilah yang perlu ditekankan dalam perubahan kepemerintahan setiap periodenya. Indonesia harus konsisten mengupayakan swasembada beras. Dengan demikian  secara gradual mampu memberikan keuntungan yang lebih baik dan memiliki kemampuan yang lebih baik pula dalam memenuhi kebutuhan pangan dan menanggulangi kemiskinan yang berdampak terhadap berbagai aspek kehidupan, termasuk sosial, ekonomi dan bahkan politik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar