Oleh : Vuzia Harrakie
Sebagai negara agraris ,
Indonesia memiliki peran dalam kekayaannya. Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di
dunia yang mempunyai 17.508 pulau. Yang terbentang antara 6° garis LU - 11° LS dan dari 97° - 141° BT. Serta
memiliki luas daratan sekitar 192.257.000 ha. Ironisnya, kekayaan sumber daya
alam yang dimiliki oleh negara Indonesia bertolak belakang dengan keadaan
sosial dan banyaknya permasalahan yang sedang dialami oleh negara Indonesia.
Salah satunya adalah kebutuhan pangan beras penduduk Indonesia.
Seperti yang
telah kita ketahui bahwa beras merupakan salah satu makanan pokok masyarakat
Indonesia. Lebih dari 95% penduduk Indonesia mengkonsumsi beras, karena hampir
setengah dari luas daratan Indonesia adalah sawah. Tetapi apa yang menjadi
permasalahannya?
Dalam berbagai aspek, pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai
usaha yang mencanangkan kesejahteraan rakyat Indonesia termasuk dari segi
pangan. Kebutuhan pangan setiap tahunnya meningkat seiring dengan pertambahan
jumlah penduduk indonesia. Sehingga pemerintah tidak hanya mengandalkan produksi pangan dalam negeri saja tetapi melakukan
impor beras demi terpenuhinya kebutuhan pangan rakyat Indonesia serta tidak adanya
rakyat yang kekurangan. Bagaimana dengan
fakta yang terjadi saat ini ?
Dalam beberapa tahun terakhir ini, laju peningkatan produksi pangan
cenderung mengalami kenaikan. Dari data yang didapat, Indonesia mengalami
peningkatan jumlah produksi yang cukup signifikan. Berikut adalah tabel data
produksi pangan beras setiap tahunnya
NO
|
TAHUN
|
PRODUKSI
(KILOTON)
|
1
|
2005
|
34,120
|
2
|
2006
|
34,600
|
3
|
2007
|
36,970
|
4
|
2008
|
40,34
|
5
|
2009
|
40,656
|
6
|
2010
|
42,43
|
7
|
2011
|
41,32
|
Sumber : BPS dan The
Rice Report
Tetapi jika dilihat dari progress kemiskinan yang terjadi, terlihat
bahwa kenaikan produksi pangan tidak dapat menjamin menurunkan angka kemiskinan
yang terjadi. Hal ini terlihat dari grafik kemiskinan yang dinamis. Penurunan
angka kemiskinan tidak dipengaruhi oleh kenaikan jumlah produksi pangan.
Berikut adalah tabel jumlah kemiskinan setiap tahunnya.
No
|
TAHUN
|
JUMLAH PENDUDUK MISKIN (Juta)
|
1
|
2005
|
35,1
|
2
|
2006
|
39,5
|
3
|
2007
|
37,2
|
4
|
2008
|
35,0
|
5
|
2009
|
32,5
|
6
|
2010
|
31,0
|
Sumber : Badan Pusat
Statistik Indonesia
Dari data di atas, terlihat bahwa kenaikan produksi pangan yang
terjadi tidak dapat menyelesaikan kemiskinan di Indonesia. Semakin bertambahnya
jumlah penduduk di Indonesia, semakin bertambah pula kebutuhan produksi pangan yang
tikak menjamin menyelesaikan permasalahan kemiskinan yang terjadi.
Hal inilah yang perlu ditekankan dalam perubahan kepemerintahan
setiap periodenya. Indonesia harus konsisten mengupayakan swasembada beras.
Dengan demikian secara gradual mampu
memberikan keuntungan yang lebih baik dan memiliki kemampuan yang lebih baik
pula dalam memenuhi kebutuhan pangan dan menanggulangi kemiskinan yang
berdampak terhadap berbagai aspek kehidupan, termasuk sosial, ekonomi dan
bahkan politik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar